Wednesday, June 8, 2011

AKU CUMA PENGEMBARA

Aku
Cuma pengembara
Yang bergandingan tangan dengan matahari dan bulan
Yang datang dari kegelapan
Turun bersama titisan darah manusia

Langkah yang kau beri bagai kebebesan tak bertepi
Manik nafas yang ku sedut bagai tak mungkin berakhir
Bagai senyum yang tidak tahu padam
Memalik putih menjadi kelabu

Hidup bagai pagi mengusir malam
Siang mengherdik embun
Malam membenci siang
Aku tebar kegemilangan dgn dendam rahwana
Aku sesat dlm kemilau dari silau cahaya sejati

Maafkan aku Ya rob’bi
Kerna aku cuma pengembara biasa
Yang mengutip setitik ilmu dari ribuan tahun lalu
Yang di tinggal oleh ‘pengembala’ utusan Mu
Yang aku juga tidak kenal
Cuma saru nama Indah tercarik dari Nafas hakiki ku
Dalam saat waktu aku mengingati Mu

Maafkan aku Allah Hu
Kerna berani mengwujudkan aku
Dlm kerdil kebebasan tabir putih dan kelabu
Aku Cuma pengembara kerdil
Yang harus membersih sendiri segala noda
qalbu ku bukan dari belahan Jibrail
Qalbu tidak disucikan
Qalbuku tidak dimandikan dari air syurga mu
Utk menjadi pengembara al-amin

Maafkan aku

Oh Tuhan ku
Aku kini kelkatu mlm
Mengitai cahaya agar mati ku tidak sia-sia

Oh tuhan…
Sudah semakin sulit ku bezakan hidup dan siksa
Setiap nafas dan langkah ku hanya derita
Dari palitan luka hidup ku
Luka hati ku
Bagai masih mengumpal dendam mengungung di dada

Maafkan aku
Pengembara jahil yang lahir seputih cahaya
Akhirnya tertipu jua oleh kemilau dendam rahwana
Aku sedar
Aku kini terpanggil
kelkatu mlm mengajar ku
Kenapa cahaya yang kau cari
Kau rela mati dalam cahaya
Bukan siksa dalam kegelapan

Oh tuhan
Bukan mudah menunduk kesukaan
Tidak payah mencari cahaya
Cuma jangan Kau sesatkan lagi dalam cahaya sejati
Yang menyelit bukan musuh ku
Yang menghina adalah musuh Mu
Bantulah aku ketika ruang ku mula terbuka
Tunjuklah cahaya mu
Biar aku yang menghapus musuh yg menghina Mu
Bair rahwana meneymbah ku
Dari Baka yang Kau minta di sembah

Oh Tuhan...
Bukalah mata Mu
Saksikan derita terkini ku
Bukan mudah membasuh segala noda
Telah kau suluh aku dgn setitik cahaya mu
Telah ku kalahkan segala nafsu serakah ku
Limpahlah cahaya dlm cahaya Mu
Suluhlah dari Arsyi Mu
Biar ku fana
lena pulas di bawah pangkuan rang bulan

Oh tuhan
Esok tidak ingin lagi aku
Mimpi ku berwarna hitam
Jangan lagi ada suara
Bila syair ku sedang bicara
Krn suaraku ingin
memutar kembali cakrawala menjadi putih
menembus atap langit
yang di atas langit masih ada langit
Aku mengharap
Aku dalam Aku


ilham sepi 30 Mei 2011
Putra7gunung

No comments:

Post a Comment

Jangan Pandang Sebelah Mata